Namun guppy yang sudah sangat matang dan bertubuh besar dapat melahirkan hingga 100 ekor. Guppy adalah ikan kanibal, dia bisa memakan anak-anaknya sendiri setelah lahir. Jadi sebaiknya mereka dipelihara dalam akuarium yang diberi tanaman air sebagai tempat berlindung anak-anaknya yang baru lahir.
Saya sendiri memelihara ikan guppy di aquarium menggunakan aerator dan juga memelihara guppy di ember, di ruangan terbuka tanpa menggunakan aerator. Bahkan saya pernah uji coba menaruh satu ikan guppy di dalam plastik selama kurang lebih 3-4 hari, tanpa membuka dan memberinya pakan, dan hasilnya si ikan guppy mampu bertahan hidup.
Untuk menyingkirkan keturunan yang tidak cepat dewasa. Hipotesis lain tentang mengapa hewan membunuh anak-anaknya adalah bahwa mereka hanya menginginkan bayi yang paling kuat untuk hidup dan mewariskan gen yang sehat ke generasi mendatang. Pembunuhan selektif semacam ini memberikan tekanan evolusioner pada hewan-hewan muda untuk berkembang
Kisaran suhu air yang ideal untuk ikan guppy adalah antara 23 hingga 28 derajat celcius. Ini adalah kisaran suhu ideal untuk sebagian besar akuarium ikan, yang merupakan salah satu alasan mengapa mereka dapat dengan mudah hidup bersama dengan ikan lain. Saat suhu turun, ikan guppy dapat menahan air di suhu bawah 15,5 derajat celcius.
5 Hewan yang Bisa Memakan Anaknya Sendiri: 1. Beruang Kutub - Kanibalisme Akibat Perubahan Iklim. Perubahan iklim menghancurkan lingkungan Arktik dan mendorong beruang kutub dan spesies lainnya untuk putus asa dalam bertahan hidup. Kanibalisme bisa terjadi pada beruang jantan yang lebih besar dan lebih agresif.
Berikut, mengapa hewan membunuh dan memakan keturunannya yang dikutip dari Science ABC: 1. Untuk mendapatkan kesempatan reproduksi. Pada beberapa spesies, anak hewan sering dibunuh oleh jantan, sehingga memberi mereka kesempatan untuk kawin dengan betina dalam kelompok dan menghasilkan keturunan baru. Hal seperti itu biasanya dilakukan oleh
1. Naluri atau insting sang induk. Alasan pertama bisa jadi karena naluri hewan itu sendiri. Seperti yang dijelaskan, hewan punya insting yang tidak bisa ditebak. Ketika anaknya lahir, hewan tersebut akan melihat kondisi dari anaknya sendiri, jika yang dilahirkan sakit, pasti ada tindakan yang dilakukan oleh sang induk termasuk memakannya.
Hal tersebut dapat diaplikasikan dalam mendiagnosa penyakit genetik sebab frekuensi-frekuensi gen pembawa penyakit perlu untuk dihitung (Sofro 1994: 45 - - 46). Kumpulan gen dalam suatu populasi dapat dipahami melalui Hukum Hardy-Weinberg. Hukum tersebut diambil dari nama dua orang saintis pada tahun 1908, yaitu G.H. Hardy dan Wilhelm Weinberg.
vBOQpS.